Penyaluran BST Kemensos, Perlu Ada Pengawasan Dari Pihak Berwewenang.
MURATARA-MPO,- Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementrian Sosial (Kemensos) yg disalurkan melalui kantor pos tahun 2020 di Desa Bingin Rupit Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sepertinya perlu ada pengawasan dari pihak yang berwewenang, sebab, ada warga yang tercatat sebagai penerima BST, tetapi ia justru tidak mengetahui. Hal tetsebut di katakan Fatima (26) warga Desa Bingin Rupit. Rabu (21/10)
“kejanggalan itu bermula ketika saya mengecekhttps://cekbansos.siks.kemsos.go.id/kemensos RI, di web itu berdasarkan keputusan pemerintah republik indonesia c.q kemensos RI fatima dinyatakan terdaftar dan berhak memperoleh bantuan BST sejak 1 juni tahun 2020. Nama saya benar- benar tertera penerima BST,”ungkap ia.
Di Jelaskan ia, Menindaklanjuti hal tersebut ia mendatangi kantor pos dan Dinas Sosial Kabupaten Muratara untuk mengecek kebenaran dan ternyata memang nama ia terdaftar sebagai penerima BST.
“Dari sana baru diketahui selama ini bantuan tersebut sudah dicairkan dari tahap 1 hingga 7, saya hanya di berikan petugas kantor pos dana senilai 300 Ribu untuk menerima tahap 7, sementara untuk tahap 1 dan 6 juga sudah di cairkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, saya berharap ada tindakan tegas dari pihak yang berwewenang,”beber ia.
Lanjut ia, Petugas kantor pos menjelaskan persyaratan pengambilan BST tunai ini bisa diwakilkan dengan membawa foto copy ktp atau surat kuasa. Fatima menyayangkan, petugas kantor pos keberatan menunjukan bukti dokumentasi penerima bantuan yang mengatasnama nya selama ini, dengan alasan ia petugas baru dan petugas kantor pos yg lama sudah pindah.
“Saya berharap kekeliruan ini bisa diselesaikan, karna menyangkut banyak pihak. apalagi tidak semua warga bisa mengecek web kemensos RI. Jika bansos tersebut belum dicairkan maka tidak akan jdi masalah tapi ini jelas dana nya sudah ada yang menerima, status pencairannya dikantor pos sudah dibayar, tapi siapa penerima nya dan mengapa dia mengatasnamakan saya.” Tutupia (MPO-01)
Komentar