Tidak Pernah Meminta, Setiap Pencairan Dana BOP Sebesar 15 Persen

Tidak Pernah Meminta, Setiap Pencairan Dana BOP Sebesar 15 Persen

MURATARA-MPO, -Terkait viralnya diakun Facebook scerin Soot percakapan di aplikasi WhatsApp yang diungga  milik Dedi Iskandar adanya tudingan pungli yang dilakukan oleh Oknum pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Muratara.

Bahkan dalam unggahan tersebut, menjelaskan percakapan yang bertuliskan ‘Assalamualaikum, Kepada yang terhormat pak bupati Muratara. Mohon maaf pak, kami nak ngadu BOP Paud/TK sudah cair, bahwa setiap dana BOP yang cair kami diminta oleh ibu kabid Paud 15 persen. Kami berat pak ngasih 15 %. Duit lah dikit dipotong.

Bahkan untuk gaji insentif setiap pengumpulan SPJ dimintai Rp 50 sampai Rp 70 ribu setiap orang.

Kepala Dinas Pendidikan  (Disdik) Sukamto melalui Kabid TK/Paud Yuli Andriani menanggapi adanya tudingan yang sempat viral di media sosial (Medsos) bahwa dirinya tidak pernah mengintruksikan kepada staf atau siapapun untuk memintah setiap pencarian Bantuan Operasional Pembelajaran (BOP) sebesar 15 persen.

“Saya tegaskan bahwa tidak pernah mengintruksikan kepada staf untuk memintah setiap pencarian BOP sebesar 15 persen. Tentunya saya tidak mungkin berani secara blak-blakan atau menekan kepada pihak Kepala Paud/TK untuk meminta itu fee tersebut,”tegasnya, saat ditemui diruang kerjanya, kemarin.

Ia menuturkan kemudian untuk insentif gaji guru honorer Paud/TK setiap bulan sebesar Rp 400 ribu dan gaji tersebut dibayar tiga bulan sekali totalnya Rp 1.200 ribu. “Kalau dipintai Rp 50 sampai Rp 70 ribu itu tidak benar, karena tidak mungkin berani memotong gaji hasil jeri payah mereka,”katanya.

Ia menjelaskan bahwa setiap ingin membuat proposal pihak Paud/TK terkadang menyuruhkan staf dan itupun dikerjakan diluar jam kerja. “Kalau itu menjadi persoalan saya tidak tahu, karena saya tidak tahu persis bagaiamana kesepakatan dari mereka,”tuturnya.

Terpisah, Kepala Paud/TK Bunda Desa Biaro Kecamatan Karang Dapo Linda Hastuti mengatakan setiap mengurus pencairan BOP tidak ada penekanan dari pihak Disdik untuk memintah 15 persen dari anggaran yang dicairkan.

“Yang pastinya kami tidak pernah diminta sebesar 15 persen oleh pihak Disdik Muratara maupun diancam jika tidak memberikan maka kedepannya anggaran tidak dicairkan,”jelasnya.

Menurutnya jika ingin memberikan secara sukarela itu hal yang wajar salah satu ucapan terima kasih kepada pihak Disdik. “Hal yang wajar kalau kita memberi secara seiklasnya. Itupun sebagai bentuk ucapan terimakasih kita,”katanya.(MPO-Hander)

Komentar