MURATARA- MPO, – Menyikapi polemik adanya issu aksi unjukrasa (Unras) yang akan di lakukan oleh beberapa mahasiswa asal Kabupaten Muratara, di mana semua kalangan di sibukan dengan pencegahan wabah Virus-19, sejumlah mahasiswa lain asal Muratara menyayangkan akan hal tersebut
Di antara nya Refi Zepri Yandi ketua Ikatan mahasiswa Muratara Bandung(IKMA-MB), Nova ketua Ikatan Mahasiswa Muratara Jember (IKMMJ), Hoirum ketua Himatara Jambi, ada juga dari Padang, Jakarta, palembang, bengkulu, jogja, dan lubuklinggau.
Dijelaskan Refi, untuk gerakan demonstrasi harus di kaji lebih mendalam karena hal tersebut bisa disebut tindakan gegabah dan belum pantas dilakukan pada saat covid-19 melanda Indonesia khusus Muratara, kaum intelektual khususnya kalangan mahasiswa harus memiliki integritas dan kontribusi serta melahir solusi bukan hanya memperkeruh situasi.
“Kita menyayangkan hal tersebut akan terjadi, dimana semua di sibukkan akan pencegahan covid-19, sementara menimbulkan isu-isu yang beredar yang mengatas namakan mahasiswa maupun pemuda.”ungkap ia
Lanjut ia, mahasiswa harusnya lebih bijak dalam menyikapi persoalan serta isu-isu miring yang beredar di media sosial, bencana covid 19 yang merupakan bencana dunia, dimana sama-sama diketahui pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah sedang berjuang dalam menghadapi bencana tersebut,”terangnya
Dipaparkan nya Mahasiswa memang sebagai agent of change dan control, tapi alangkah lebih baik sebagai agent of change dan control sejalan sehingga dapat memberikan kontribusi serta berada di garda terdepan di hadapan masyarakat untuk malawan covid-19 ini, kehadiran mahasiswa seharusnya tidak menjadi beban dan memperkeruh suasana, antara pemerintah dan masyarakat.
Mahasiswa harus lebih objektif dan selektif lagi dalam menyikapi setiap isu ataupun opini yang tengah berkembang, karena jika salah langkah maka akan berdampak sistemik terhadap hajat hidup orang banyak.
“Kami juga berharap kepada teman-teman mahasiswa dalam menyikapi persoalan covid-19 ini, mahasiswa muratara dapat bersinergi bersama pemerintah dan instansi yang terkait, guna memperkuat peran fungsi mahasiswa di hadapan masyarakat dalam hal pencegahan covid-19 ini.Harusnya, kita berkontribusi bukan hanya mengkritisi, supaya tidak timbul kepanikan ditengah masyarakat Muratara, dalam hal ini Mahasiswa dan Pemerintah saling bahu membahu melawan covid-19 ini,”papar ia
Hal senada diungkapkan Nova Lius, akhir-akhir ini banyak orang mengataskan nama mahasiswa mengkritisi pemerintah Kabupaten Muratara baik secara tulisan maupun lisan.
“Seharusnya Mahasiswa berkontribusi bukan hanya mengkritisi saja akan tetapi harus menjadi garda terdepan juga untuk melawan covid-19 ini, saat ini aksi nyata mahasiswa yang harus di gerakan dalam melawan covid 19, boleh mengkritisi tapi mahasiswa harus memiliki solusi maupun tindakan dari diri sendiri,”katanya
Sementara itu, khoirum ketua Himatara Jambi mengatakan,Mahasiswa saat ini harus ambil peran strategis sebagai agent of change penggerak perubahan dalam memutus mata rantai covid 19 ini dengan cara mengedukasi masyarakat tentang penting menjaga jarak sosial distancing, menghindari kontak pisik, rajin cuci tangan, memakai masker bahkan mahasiswa bisa bekerjasama dengan pemerintah kabupaten kecamatan, desa, untuk untuk menyumbangkan pemikiran pemikiran nya demi memutus mata rantai covid 19 ini.
“kami juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Muratara yang sejauh ini sudah bergerak cukup maksimal dalam penanganan bencana covid 19, serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk bekerja sama sehingga Muratara dapat memutuskan rantai penyebaran covid 19 tersebut,dengan kita bersatu insyah allah kita bisa melawan covid 19 ini tanggung jawab kita bersama, hanya dengan bersatu kita bisa.”tutup ia (MPO-01)






Komentar